nusakini.com - Sebanyak 43 pegawai dan Tenaga harian Lepas Politeknik Enjiniring Pertanian lakukan Rapid Test pada Selasa (09/09/2020). Hal ini dilakukan untuk antisipasi paparan Covid-19 pada pegawai di lingkup Kementerian Pertanian karena semakin meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Tangerang.

Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Mardison yang ditemui saat kegiatan Rapid Test mengungkapkan bahwa tujuan Rapid Test ini bukan untuk mengetahui karyawan positif terpapar Covid-19 atau tidak, namun lebih untuk antisipasi seperti halnya tujuan dari tes ini, yakni untuk mendeteksi antibodi.

“Apabila karyawan non-reaktif, maka bisa melakukan aktifitas normal dengan memperhatikan protokol kesehatan, sedangkan bagi yang reaktif, akan dilakukan tes lanjutan dan isolasi mandiri” ujar Mardison.

Mardison menambahkan bahwa sebagai langkah antisipatif, jajaran pimpinan Kementan terus diminta untuk melakukan langkah pencegahan secara ketat. Pertama, penyemprotan disinfektan dilakukan ke seluruh ruangan Kantor lingkup Kementan.

Kedua, melakukan protokol kesehatan secara ketat di setiap ruangan, termasuk peningkatan imunitas tubuh masing-masing pegawai.

Ketiga, yakni melakukan pengaturan sistem bekerja dari rumah (work from home/WFH), dengan tetap dapat menyelesaikan pekerjaan/tugas. Keempat, mengurangi kegiatan yang bersifat pertemuan secara fisik (sebaiknya gunakan virtual). Kelima, meningkatkan jumlah pegawai untuk melakukan rapid test.

Pelaksanaan tersebut berlangsung setengah hari, dan pada saat itu pula diumumkan bahwa seluruh pegawai Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia dinyatakan non-reaktif. Namun Direktur menghibau bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) lawan Covid," imbaunya.(drea)